Radio Muslim

Sabtu, 05 Desember 2009

Meminimalkan Kelemahan, Maximalkan Kelebihan
Untuk anggota Tahajud Call Community

Muhammad Miftakhur Riza 14 November jam 14:01 Balas
“Tidak ada yang sempurna di Dunia ini”.Ya..!! Itulah rangkaian kata yang sering kita dengar. Memang benar jika tidak ada manusia yang sempurna. Bahkan hal ini pun telah dijelaskan dalam Al Quran, bahwa manusia itu makhluk yang sombong (An Nisaa: 36), manusia itu sering mengeluh (Q.S Al Ma´aarij: 20), manusia itu makhluk yang bodoh (Q.S Al Baqarah: 13), dan manusia adalah makhluk yang lemah (Al Imran: 123). Namun, apakah kita akan terus menghakimi diri kita dengan perkataan bodoh, lemah, dan sering mengeluh terus menerus..? Tentu tidak bukan..? Memang tidak ada yang sempurna, kecuali Allah SWT. Namun banyak sekali sesuatu hal yang “mendekati” kesempurnaan. Mengapa demikian..? karena ada sesuatu yang mempunyai banyak kelebihan, sedangkan sedikit sekali kekurangannya.Inilah yang akan kita lakukan sekarang..!!Banyak sekali teman- teman kita yang takut melangkah dan tidak berani mengambil keputusan dalam hidupnya, karena perasaan takut dan sadar akan kekurangan yang ia miliki. Dia tidak berani menatap indahnya masa depan karena selalu menatap suramnya masa lalu yang pernah ia alami.Jika keadaan tersebut kita biarkan begitu saja, maka sampai kapanpun juga pola pikir kita akan mati dan tidak berkembang. Inilah saatnya untuk bangkit dan melakukan gebrakan terbesar dalam hidup kita. “Minimalkan kelemahan, dan Maximalkan kemampuan serta kelebihan Anda”.Bagaimana caranya..??

1. Bergaul dengan orang- orang yang sholih :Inilahlah Gebrakan baru yang akan kita lakukan. Mengapa kita perlu bergaul dengan mereka..? Karena orang- orang sholih cenderung memiliki jangkauan pola pikir yang lebih luas dan mendalam. “Mereka tidak hanya memikirkan Dunia saja, namun juga memikirkan cara untuk menggapai Akhirat”. Itukah yang akan memberikan kita kesejukan hati, nuansa dan aura baru dalam menjalani kehidupan.Imam Al Ghozali berkata : “Ada 4 hal yang dapat menambah kecerdasan akal manusia yaitu :- Meninggalkan perkataan yang sia- sia,- Bersuci,- Bergaul dengan orang- orang sholih, dan- Bergaul dengan para ulama”.

2. Berkhusnodhon (berbaik sangka) terhadap diri sendiri :Setiap orang diciptakan Allah pasti mempunyai kelebihan, jadi jangan pernah memikirkan apa yang buruk dari diri Anda. Tapi berpikir baiklah terhadap diri Anda sendiri. Sesungguhnya ketakutan, rasa cemas, dan kekhawatiran tidak akan menggagalkan impian Anda, tapi jelas akan mengurangi dan menguras tenaga Anda untuk mendapatkan Apa yang Anda inginkan.Saat kita telah berbaik sangka terhadap diri kita sendiri, maka kita akan merasa yakin dengan kemampuan yang ada, sehingga akan berani melakukan banyak gebrakan yang luar biasa dalam hidup ini.

3. Rajin Shalat malam, Shalat dzuha, dan berdikir kepada AllahInilah terobosan baru yang akan kita lakukan. Sadarkah Anda, bahwa untuk menaklukkan ganasnya kehidupan tidak cukup hanya dengan ilmu pengetahuan, kemampuan, dan materi yang Anda miliki. Ada sesuatu hal yang sangat kita butuhkan, yaitu : “Rahasia Kedekatan dengan Allah”.Inilah yang akan membedakan kita dengan orang lain.Banyak teman kita yang selalu bersedih, kecewa, dan mengeluh saat mereka medapatkan rentetan cobaan atau ujian berat. Namun bagi orang- orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagi macam amalan sunahnya, saat deburan dan rentetan cobaan menghamtamnya. Ia bisa bertahan dan meredam semua cobaan itu. Mengapa..? Karena Allah telah sayang padanya. “Tidaklah hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa- apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan hambaKu itu tetap mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan- amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Bila Aku mencintainya, Aku akan menjadi pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, Menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, Menjadi tangannya yang ia gunakan untuk menggenggam, dan Menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta pasti Aku beri, dan jika ia meminta perlindungan, niscaya Aku lindungi.” (HR. Bukhari).

Tidak ada komentar: