Radio Muslim

Jumat, 26 Februari 2010

Responsi

- Aku sekarang punya aktivitas baru, baik itu di organisasi ikm maupun ski. seneng bisa merasakan kebersamaan itu lagi.....berjuang bersama dalam memajukan kampus dan dakwah kampus......
- Harapanku bisa balance antara kuliah, organisasi dan dakwah

Sabtu, 20 Februari 2010

Frakture hepatica ohhhhhhh

Menenggelamkan Perasaan Sakit Hati


Setiap manusia pasti pernah mengalami perasaan ini. Ia memang menyakitkan, menyedihkan , dan bahkan bisa membuat kita jatuh dalam keterpurukan yang mendalam. Saat ada perkataan yang kurang berkenan, dilanda perasaan cemburu, atau mendapatkan perlakukan yang kasar, kadang “perasaan ini” langsung muncul dan membawa kita dalam kesedihan.

Kita semua pernah mengalaminya. Dan hampir semua orang akan hanyut oleh perasaan sakit hati. Saya ingin berbagi pengalaman dengan Anda. Beberapa hari yang lalu, saya mendapat telp dari teman saya. Ia menelpon saya dengan nada yang lirih dan terdengar baru saja melampiaskan air matanya yang bercucuran. Dia bilang jika ia baru saja dihianati dan disakiti oleh kekasihnya yang sangat ia cintai. Astagfirullah haladzim…

Bisakah Anda membayangkannya..? Seorang perempuan yang sudah dengan tulus menyayangi dan mencintai seseorang. Namun ia tidak mendapatkan perlakuan yang semestinya, ia terus dibohongi dengan buaian perkataan indah yang hanya dalam angan- angan. MasyaAllah… Saya turut merasakan apa yang ia alami. Perasaan kasih sayang dan kepercayaan yang ia berikan, seakan- akan berbalas dengan sikap yang sangat kejam. Saya memberikan sedikit harapan dan motivasi kepadanya, agar tidak terlalu memikirkan Apa yang telah ia alami. Dan tidak selamanya sakit hati diungkapkan dengan kesedihan dan tetesan air mata, saatnya kita menenggelamkan perasaan itu dengan adanya harapan dan semangat baru yang jauh lebih besar.

Namun pada waktu itu pikirannya masih kacau. Ia masih menangis dan menyesali apa yang telah ia lakukan selama ini. Saya mengatakan, “jika kamu ingin menyesali perbuatan kamu, makan sesalilah… Namunmjangan sampai kamu berlarut larut dalam penyesalan yang mendalam. Saya yakin, bahwa perasaan cintamu kepadanya belum seberapa dibandingkan dengan kecintaan kamu ke sang Maha Pencipta”. Dengan sikap dan perasaannya yang masih sedikit kacau, saya menyarankan dia agar menenangkan diri dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Seperti firmanNya dalam QS Ar Rad: 28: “Hati orang- orang yang beriman menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat (dzikir) kepada Allah lah hati menjadi tentram”. Dia pun mau melaksanakan shalat Tahajud. Berserah diri dan pasrah dengan semua yang telah ia alami. Ia mencurahkan air matanya untuk menggapai pertolongan dan kekuatan kepada Allah swt. Alhamdulillah… Setelah beberapa hari kemudian, ia kembali menelpon saya dengan nada yang jauh lebih bersemangat dan sudah bisa tersenyum daripada hari- hari sebelumnya. Ia mengatakan bahwa ia menjadi lebih TEGAR setelah mengalami peristiwa kemarin. Alhamdulillah hirobbil alamin.

Itulah perempuan… perasaan mereka begitu lembut dan sangat peka. Sehingga mudah terluka apabila mendapatkan sedikit goresan kata- kata ataupun perlakuan yang kurang berkenan di hati. Mereka kadang begitu lemah, sehingga cenderung melampiaskan kesedihan dengan curhatan kata- kata dan tetesan air mata. Dan kadang hati mereka hampa dan kesepian, sehingga membutuhkan seseorang yang senantiasa memberikan perhatian yang lebih untuk mereka. Tidak heran, jika banyak perempuan yang mempunyai pasangan atau kekasih untuk menghiasi masa remaja mereka.

Sakit hati hanya akan memperpuruk diri kita sendiri. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak dzikir, ikhlas, dan selalu bersabar dalam mengahadapi cobaan. InsyaAllah semua masalah bisa diatasi. Perasaan sakit hati pun dapat ditenggelamkan dan masalah pun akhirnya terselesaikan. Maka berusahalah agar kita selalu mempunyai keikhlasan dalam memaafkan kesalahan orang lain. Semua yang menimpa kita adalah atas kehendak Allah taala. Jadi tidak ada yang perlu disalahkan.

Memaafkan memang tidak bisa mengubah apapun di masa lalu. Namun ia dapat memperindah hari esok dan menceriakan hari ini. Maafkanlah masa lalu, ikhtiar lah untuk masa depan, dan syukurilah SAAT INI. Berbagai masalah itulah yang senantiasa membuat kita berTAHAN dan lebih berTUHAN. Jangan membuat diri Anda terpuruk dalm kesedihan yang mendalam. Saatnya kita untuk bangkit dan menatap indahnya masa depan goresan semangat yang senantiasa menyelimuti kita dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun.

Semoga Anda dapat mengambil hikmah dari cerita ini. Kita tidak harus mengalaminya, tapi kita bisa “ikut merasakan” kesedihan yang dialami orang lain, sehingga kita pun dapat mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Cobaan memang kadang dibungkus dalam “wadah” yang menyakitkan, namun sesungguhnya di dalamnya terdapat hikmah yang luar biasa. Dan setelah kita berhasil memahami hikmah di dalamnya, kita akan bertambah kuat dan lebih tegar dalam menghadapi cobaan berikutnya.

Masa muda??? lalu masa Tua???

Minggu, 14 Februari 2010 00:00 Muhammad Abduh Tuasikal Belajar Islam - Manajemen Qolbu


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.

Ingatlah, penjagaanmu terhadap hak Allah di masa mudamu bisa mempengaruhi masa tuamu! Kita dapat menyaksikannya dalam pelajaran hadits berikut.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberi nasehat pada Ibnu 'Abbas -radhiyallahu 'anhuma-,
احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ

“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.”[1]

Yang dimaksud menjaga Allah di sini adalah menjaga batasan-batasan, hak-hak, perintah, dan larangan-larangan Allah. Yaitu seseorang menjaganya dengan melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, dan tidak melampaui batas dari batasan-Nya (berupa perintah maupun larangan Allah). Orang yang melakukan seperti ini, merekalah yang menjaga diri dari batasan-batasan Allah sebagaimana yang Allah puji dalam kitab-Nya,

هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (٣٢)مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ (٣٣)

“Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada Setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya), (yaitu) orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan Dia datang dengan hati yang bertaubat.” (QS. Qaaf: 32-33). Yang dimaksud dengan menjaga di sini adalah menjaga setiap perintah Allah dan menjaga diri dari berbagai dosa serta bertaubat darinya.[2]

Menjaga Hak Allah

Di antara bentuk penjagaan hak Allah sebagai berikut.

Pertama: Menjaga shalat

Yang utama untuk dijaga adalah shalat lima waktu yang wajib sebagaimana yang Allah firmankan,

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ (٢٣٨)

“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa (shalat Ashar)[3]. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.” (QS. Al Baqarah: 238). Yang dimaksud shalat wustho di sini adalah shalat Ashar menurut kebanyakan ulama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan keras orang yang meninggalkan shalat Ashar sebagaimana dalam sabdanya,

مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ

“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka hapuslah amalannya.”[4]

Allah Ta’ala pun memuji orang-orang yang menjaga shalatnya dalam ayat lainnya,

وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلاتِهِمْ يُحَافِظُونَ

“Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS. Al Ma’arij: 34)

Begitu pula termasuk dalam hal ini adalah dengan menjaga thoharoh (bersuci) karena thoharoh adalah pembuka shalat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلاَ يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلاَّ مُؤْمِنٌ

“Tidak ada yang selalu menjaga wudhu melainkan ia adalah seorang mukmin.”[5]

Kedua: Menjaga kepala dan perut

Begitu pula kita diperintahkan untuk menjaga kepala dan perut. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الاِسْتِحْيَاءَ مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَتَحْفَظَ الْبَطْنَ وَمَا حَوَى

“Sifat malu pada Allah yang sebenarnya adalah engkau menjaga kepalamu dan setiap yang ada di sekitarnya, begitu pula engkau menjaga perutmu serta apa yang ada di dalamnya.”[6] Yang dimaksud menjaga kepala dan setiap apa yang ada di sekitarnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga pendengaran, penglihatan dan lisan dari berbagai keharaman. Sedangkan yang dimaksud menjaga perut dan segala apa yang ada di dalamnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga hati dari terjerumus dalam yang haram.[7] Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ

“Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah: 235)

Allah Ta’ala juga berfirman,

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Isro’: 36)

Ketiga: Menjaga lisan

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يَضْمَنْ لِى مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang menjamin padaku apa yang ada di antara dua janggutnya (yaitu bibirnya) dan antara dua kakinya (yaitu kemaluan), maka ia akan masuk surga.”[8]

Keempat: Menjaga kemaluan

Allah memuji orang-orang yang menjaga kemaluan dalam beberapa ayat. Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".” (QS. An Nur: 30)

وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“Laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab: 35)

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (5) إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (6)

“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.” (QS. Al Mu’minun: 5-6)[9]

Yang lebih penting dari hal di atas dan merupakan hak Allah yang paling utama untuk dijaga adalah mentauhidkan Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan selain-Nya (baca: berbuat syirik). Karena syirik adalah kezholiman yang teramat besar. Luqman pernah berkata pada anaknya,

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya kesyirikan adalah kezholiman yang paling besar.” (QS. Luqman: 13)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika membonceng Mu’adz dengan keledai -yang bernama ‘Ufair-, beliau bersabda,

« يَا مُعَاذُ ، هَلْ تَدْرِى حَقَّ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ » . قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ . قَالَ « فَإِنَّ حَقَّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلاَ يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ، وَحَقَّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ أَنْ لاَ يُعَذِّبَ مَنْ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا »

“Wahai Mu’adz, tahukah engkau apa hak Allah yang wajib ditunaikan oleh hamba-Nya dan apa hak hamba yang berhak ia dapat dari Allah?” Mu’adz mengatakan, ”Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab, “Hak Allah yang wajib ditunaikan oleh setiap hamba adalah mereka harus menyembah Allah dan tidak boleh berbuat syirik pada-Nya dengan sesuatu apa pun. Sedangkan hak hamba yang berhak ia dapat adalah Allahh tidak akan menyiksa orang yang tidak berbuat syirik kepada-Nya dengan sesuatu apa pun.”[10] Inilah hak Allah yang mesti dan wajib ditunaikan oleh setiap hamba sebelum hak-hak lainnya.

Siapa yang Menjaga Hak Allah, maka Allah akan Menjaganya

Barangsiapa menjaga diri dengan melakukan perintah dan menjauhi larangan, maka ia akan mendapatkan penjagaan dari Allah Ta’ala.

احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ

“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.”

Inilah yang dimaksud al jaza’ min jinsil ‘amal, yaitu balasan sesuai dengan amal perbuatan. Sebagaimana Allah mengatakan dalam ayat-ayat lainnya.

وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ

“Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu.” (QS. Al Baqarah: 40)

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS. Al Baqarah: 152)

إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ

“Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu.” (QS. Muhammad: 7)

Bentuk Penjagaan Allah

Jika seseorang menjaga hak-hak Allah sebagaimana yang telah disebutkan di atas, maka Allah pun akan selalu menjaganya. Bentuk penjagaan Allah ada dua macam, yaitu:

Penjagaan pertama: Allah akan menjaga urusan dunianya yaitu ia akan mendapatkan penjagaan diri, anak, keluarga dan harta.

[Penjagaan melalui Malaikat Allah]

Di antara bentuk penjagaan Allah adalah ia akan selalu mendapatkan penjagaan dari malaikat Allah. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS. Ar Ro’du: 11). Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Setiap hamba memiliki malaikat yang selalu menemaninya. Malaikat tersebut akan menjaganya siang dan malam. Mereka akan menjaganya danri berbagai kejelekan dan kejadian-kejadian.”[11] Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Mereka adalah para malaikat yang akan selalu menjaganya atas perintah Allah. Jika datang ajal barulah malaikat-malaikat tadi meninggalkannya.” Inilah salah bentuk penjagaan Allah melalui para malaikat bagi orang yang selalu menjaga hak-hak Allah.

[Penjagaan di Kala Usia Senja]

Begitu pula Allah akan menjaga seseorang di waktu tuanya, jika ia selalu menjaga hak Allah di waktu mudanya. Allah akan menjaga pendengaran, penglihatan, kekuatan dan kecerdasannya. Inilah maksud yang kami singgung dalam judul artikel ini.

Sebagaimana kami pernah membaca dalam salah satu buku fiqh madzhab Syafi’i, matan Abi Syuja’. Dalam buku tersebut diceritakan mengenai penulis matan yaitu Al Qodhi Abu Syuja’ (Ahmad bin Al Husain bin Ahmad Asy Syafi’i rahimahullah Ta’ala). Perlu diketahui bahwa beliau adalah di antara ulama yang mati di usia sangat tua. Umur beliau ketika meninggal dunia adalah 160 tahun (433-596 Hijriyah). Beliau terkenal sangat dermawan dan zuhud. Beliau sudah diberi jabatan sebagai qodhi pada usia belia yaitu 14 tahun. Keadaan beliau di usia senja (di atas 100 tahun), masih dalam keadaan sehat wal afiat. Begitu pula ketika usia senja semacam itu, beliau masih diberikan kecerdasan. Tahukah Anda apa rahasianya? Beliau tidakk punya tips khusus untuk rutin olahraga atau yang lainnya. Namun perhatikan apa tips beliau, “Aku selalu menjaga anggota badanku ini dari bermaksiat pada Allah di waktu mudaku, maka Allah pun menjaga anggota badanku ini di waktu tuaku.” Cobalah lihat, beliau bukanlah memberikan kita tips untuk banyak olahraga. Namun apa tips beliau? Yaitu taat pada Allah dan menjauhi segala maksiat di waktu muda.[12]

Ibnu Rajab rahimahullah juga pernah menceritakan bahwa sebagian ulama ada yang sudah berusia di atas 100 tahun. Namun ketika itu, mereka masih diberi kekuatan dan kecerdasan. Coba bayangkan bagaimana dengan keadaan orang-orang saat ini yang berusia seperti itu? Diceritakan bahwa di antara ulama tersebut pernah melompat dengan lompatan yang amat jauh. Kenapa bisa seperti itu? Ulama tersebut mengatakan, “Anggota badan ini selalu aku jaga agar jangan sampai berbuat maksiat di kala aku muda. Balasannya, Allah menjaga anggota badanku ini di waktu tuaku.” Namun ada orang yang sebaliknya, sudah berusia senja, jompo dan biasa mengemis pada manusia. Para ulama pun mengatakan tentang orang tersebut, “Inilah orang yang selalu melalaikan hak Allah di waktu mudanya, maka Allah pun melalaikan dirinya di waktu tuanya.”[13]

[Penjagaan pada keturunan]

Begitu pula Allah akan menjaga keturunan orang-orang sholih dan selalu taat pada Allah. Di antaranya kita dapat melihat pada kisah dua anak yatim yang mendapat penjagaan Allah karena ayahnya adalah orang yang sholih. Allah Ta’ala berfirman,

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا

“Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh.” (QS. Al Kahfi: 82). ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz pernah mengatakan, “Barangsiapa seorang mukmin itu mati (artinya: ia selalu menjaga hak Allah, pen), maka Allah akan senantiasa menjaga keturunan-keturunannya.”

Sa’id bin Al Musayyib mengatakan pada anaknya, “Wahai anakku, aku selalu memperbanyak shalatku dengan tujuan supaya Allah selalu menjagamu.”[14]

Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Barangsiapa menjaga (hak-hak) Allah, maka Allah akan menjaganya dari berbagai gangguan.” Sebagian salaf mengatakan, “Barangsiapa bertakwa pada Allah, maka Allah akan menjaga dirinya. Barangsiapa lalai dari takwa kepada Allah, maka Allah tidak ambil peduli padanya. Orang itu berarti telah menyia-nyiakan dirinya sendiri. Allah sama sekali tidak butuh padanya.”

Jika seseorang berbuat maksiat, maka ia juga dapat melihat tingkah laku yang aneh pada keluarganya bahkan pada hewan tunggangannya. Sebagaimana sebagian salaf mengatakan, “Jika aku bermaksiat pada Allah, maka pasti aku akan menemui tingkah laku yang aneh pada budakku bahkan juga pada hewan tungganganku.”[15]

Penjagaan kedua: Penjagaan yang lebih dari penjagaan pertama, yaitu Allah akan menjaga agama dan keimanannya. Allah akan menjaga dirinya dari pemikiran rancu yang bisa menyesatkan dan dari berbagai syahwat yang diharamkan. Inilah penjagaan yang lebih luar biasa dari penjagaan pertama tadi.

Hal ini dapat kita lihat sebagaimana dalam do’a sebelum tidur yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ,

بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِى وَبِكَ أَرْفَعُهُ ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِى فَاغْفِرْ لَهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

“Dengan menyebut nama-Mu, aku meletakkan lambungku, dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya. Jika engkau ingin menarik jiwaku, maka ampunilah ia. Jika engkau ingin membiarkannya, maka jagalah ia sebagaimana engkau menjaga hamba-hambaMu yang sholih”[16] Dalam do’a ini terlihat bahwa Allah akan senantiasa menjaga orang-orang yang sholih.[17]

Demikian pembahasan yang singkat dari hadits di atas. Semoga hadits ini bisa selalu menjadi pengingat dalam setiap langkah kita. Jagalah hak Allah, niscaya Allah akan menjagamu.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Minggu, 07 Februari 2010

aNdAKAH bIDADARI iTU???

Andakah bidadari itu
Keindahan surga tergambar pada QS Ali’Imran 14 :"Dijadikan indah bagi manusia kecintaan terhadap apa-apa yang diingini(syahwat) dari wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak darijenis emas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang. Itulahkesenangan hidup di dunia. Dan, Allah, disisi-Nyalah sebaik-baik tempatkembali".Wanita-wanita surga disebut sebagai bidadari. Yang terbagi menjadi dua yaitu bidadari yang Allah SWT ciptakan langsung sebagai bidadari (sudah ditempatkan di surga) dan wanita-wanita mukmin yang ada di bumi (yang kelak bila masuk surga menjadi bidadari).Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menulis, bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta, dan umurnya sebaya. Dalam surat Ar-Rahman 16, Allah berfirman :"Di dalam surga itu terdapat bidadari-bidadari yang sopan menundukan pandangannya. Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka. Tidak pula oleh jin".Lalu, siapakah orang yang akan sangat beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela Agama Allah.Ali’Imran 15 : "Katakanlah hai Muhammad : ‘Inginkah aku kabarkan kepada kalian apayang lebih baik daripada yang demikian itu? Untuk orang-orang bertaqwadisisinya Rabbnya ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,mereka kekal didalamnya. Dan istri-istri yang suci serta keridhaanAllah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya’.Dalam QS. Ad-Dukhan 51-54 :"Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada di tempat yang aman. Di dalam taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutera halus dan sutera tebal (duduk) berhadap-hadapan.Demikianlah dan Kami jodohkan mereka kepada bidadari-bidadari bermata jeli".Seiring dengan datangnya Islam ke bumi sebagai rahmatan lil’alamiin, turun juga bidadari-bidadari, dia berwujud manusia yang berhati lembut, menyenangkan dan menyejukkan bila dipandang mata serta menentramkan hati setiap pemiliknya.Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya.Allah telah menetapkan beberapa wanita mulia sebagai penghuni surga & penghulu (pemimpin) para bidadari, mereka adalah:1. Asiyah Sebagai istri Firaun (raja yang sangat zalim), ia mampu mempertahankanaqidah yang dibawa oleh Nabi Musa AS, ia tidak tergiur dengan harta,kemewahan, tahta & kekuasaan dan selalu memanjatkan do'a : " YaRabb-ku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, danselamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah akudari kaum yang zhalim.” (QS At-Tahriim 11)Ia juga teguh memegang keyakinannya pada Allah semata walapun Fir’aun tak hentinya menyiksa. Sesaat sebelum syahid menjemput, ia tersenyum melihat malaikat-malaikat langit turun mendatanginya dan mengajaknya menuju rumah di sisi Rabbnya di surga.2. Maryam Lahir dari keluarga pemuka agama Bani Israil, Maryam yang olehorangtuanya diharapkan lahir laki-laki telah dinazarkan untukdiserahkan kepada Baitul Maqdis dan berkhidmat kepada agama Allah.Hidupnya dijalani dengan penghambaan yang utuh kepada Allah SWT. Ia takpernah menyesali sesuatu yang tidak pernah dimiliki dan menerima denganlapang hati taqdir Illahi.3. Khadijah Wanita mulia yang penuh keikhlasan dalam mendermakan seluruh kekayaanyauntuk dakwah Rasulullah SAW, demi tegaknya Islam. Begitu tinggikedudukan beliau di sisi-Nya sampai-sampai sudah disiapkan untuknyasebuah istana dari permata nan sejuk & damai di surga. ‘...Ia beriman padaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkankuketika seluruh manusia mendustakan. Ia membantuk‘...Ia beriman padaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkanku ketika seluruh manusia mendustakan. Ia membantuku dengan hartanya ketika semua manusia menahan harta mereka....’ (HR Ahmad)4. Fatimah Fatimah yang tumbuh dan berkembang dalam binaan langsung dari ayahandaRasul yang baik, lemah lembut dan terpuji menjadikannya seorang gadisyang juga penuh kelembutan, berwibawa, mencintai kebaikan plus akhlakterpuji meneladani sang ayah. Rasulullah SAW pun menisbatkannya sebagaiwanita penghulu surga.Setiap wanita berpeluang menjadi bidadari baik di dunia terutama di akhirat kelak, ASALKAN :1. Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah2. Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya3. Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi pekerti yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan riya4. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya5. Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang islami Jika dilihat menyenangakan, bila dipandang menyejukkan, dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya pergi.Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah.6. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya.7. Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdianya kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya."Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah". (HR Muslim)Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholehah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini. Ya Allah jadikanlah kami, ibu kami, kakak dan adik kami serta perempuan-perempuan di sekeliling kami menjadi bidadari di dunia dan akhirat.Amin Ya`Robbal Allamin.

aNdAKAH bIDADARI iTU???

Andakah bidadari itu
Keindahan surga tergambar pada QS Ali’Imran 14 :"Dijadikan indah bagi manusia kecintaan terhadap apa-apa yang diingini(syahwat) dari wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak darijenis emas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang. Itulahkesenangan hidup di dunia. Dan, Allah, disisi-Nyalah sebaik-baik tempatkembali".Wanita-wanita surga disebut sebagai bidadari. Yang terbagi menjadi dua yaitu bidadari yang Allah SWT ciptakan langsung sebagai bidadari (sudah ditempatkan di surga) dan wanita-wanita mukmin yang ada di bumi (yang kelak bila masuk surga menjadi bidadari).Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menulis, bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta, dan umurnya sebaya. Dalam surat Ar-Rahman 16, Allah berfirman :"Di dalam surga itu terdapat bidadari-bidadari yang sopan menundukan pandangannya. Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka. Tidak pula oleh jin".Lalu, siapakah orang yang akan sangat beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela Agama Allah.Ali’Imran 15 : "Katakanlah hai Muhammad : ‘Inginkah aku kabarkan kepada kalian apayang lebih baik daripada yang demikian itu? Untuk orang-orang bertaqwadisisinya Rabbnya ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,mereka kekal didalamnya. Dan istri-istri yang suci serta keridhaanAllah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya’.Dalam QS. Ad-Dukhan 51-54 :"Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada di tempat yang aman. Di dalam taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutera halus dan sutera tebal (duduk) berhadap-hadapan.Demikianlah dan Kami jodohkan mereka kepada bidadari-bidadari bermata jeli".Seiring dengan datangnya Islam ke bumi sebagai rahmatan lil’alamiin, turun juga bidadari-bidadari, dia berwujud manusia yang berhati lembut, menyenangkan dan menyejukkan bila dipandang mata serta menentramkan hati setiap pemiliknya.Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya.Allah telah menetapkan beberapa wanita mulia sebagai penghuni surga & penghulu (pemimpin) para bidadari, mereka adalah:1. Asiyah Sebagai istri Firaun (raja yang sangat zalim), ia mampu mempertahankanaqidah yang dibawa oleh Nabi Musa AS, ia tidak tergiur dengan harta,kemewahan, tahta & kekuasaan dan selalu memanjatkan do'a : " YaRabb-ku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, danselamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah akudari kaum yang zhalim.” (QS At-Tahriim 11)Ia juga teguh memegang keyakinannya pada Allah semata walapun Fir’aun tak hentinya menyiksa. Sesaat sebelum syahid menjemput, ia tersenyum melihat malaikat-malaikat langit turun mendatanginya dan mengajaknya menuju rumah di sisi Rabbnya di surga.2. Maryam Lahir dari keluarga pemuka agama Bani Israil, Maryam yang olehorangtuanya diharapkan lahir laki-laki telah dinazarkan untukdiserahkan kepada Baitul Maqdis dan berkhidmat kepada agama Allah.Hidupnya dijalani dengan penghambaan yang utuh kepada Allah SWT. Ia takpernah menyesali sesuatu yang tidak pernah dimiliki dan menerima denganlapang hati taqdir Illahi.3. Khadijah Wanita mulia yang penuh keikhlasan dalam mendermakan seluruh kekayaanyauntuk dakwah Rasulullah SAW, demi tegaknya Islam. Begitu tinggikedudukan beliau di sisi-Nya sampai-sampai sudah disiapkan untuknyasebuah istana dari permata nan sejuk & damai di surga. ‘...Ia beriman padaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkankuketika seluruh manusia mendustakan. Ia membantuk‘...Ia beriman padaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkanku ketika seluruh manusia mendustakan. Ia membantuku dengan hartanya ketika semua manusia menahan harta mereka....’ (HR Ahmad)4. Fatimah Fatimah yang tumbuh dan berkembang dalam binaan langsung dari ayahandaRasul yang baik, lemah lembut dan terpuji menjadikannya seorang gadisyang juga penuh kelembutan, berwibawa, mencintai kebaikan plus akhlakterpuji meneladani sang ayah. Rasulullah SAW pun menisbatkannya sebagaiwanita penghulu surga.Setiap wanita berpeluang menjadi bidadari baik di dunia terutama di akhirat kelak, ASALKAN :1. Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah2. Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya3. Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi pekerti yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan riya4. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya5. Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang islami Jika dilihat menyenangakan, bila dipandang menyejukkan, dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya pergi.Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah.6. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya.7. Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdianya kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya."Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah". (HR Muslim)Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholehah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini. Ya Allah jadikanlah kami, ibu kami, kakak dan adik kami serta perempuan-perempuan di sekeliling kami menjadi bidadari di dunia dan akhirat.Amin Ya`Robbal Allamin.

Senin, 01 Februari 2010

Ibrahim bin Adam mengatakan, “Hatimu telah mati dari 10 perkara”
1. Engkau mengenal Allah, tapi tidak menunaikan hak- hakNya.
2. Engkau membaca Kitab Allah, tapi tidak mengamalkan isinya.
3. Engkau mengaku bermusuhan dengan Iblis, tapi masih saja menuruti kenginginannya.
4. Engkau mengaku mencintai Rosulullah saw, tapi masih meninggalkan sifat dan sunah- sunah beliau.
5. Engkau mengaku menyenangi Surga, tapi tidak melakukan perbuatan untuk menuju kesana.
6. Engkau mengaku takut Neraka, tapi masih saja melakukan perbuatan dosa.
7. Engkau mengakui kematian itu hak, tapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
8. Engkau begitu asyik meneliti aib orang lain, tapi melupakan aib- aib dirimu sendiri.
9. Engkau makan rezeki dari Allah, tapi tidak bersyukur kepadaNya.
10. Engkau menguburkan orang- orang, tapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu.Itulah berbagai sebab mengapa doa kita tidak dikabulkan, yakinlah bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Ia tidak mungkin membiarkan hambaNya berlarut- larut dalam masalah Dunia yang fana. Rosulullah bersabda: “Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari 3 hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani).Yakinlah dalam hati Anda, bahwa doa kita pasti dikabulkan karena Allah lebih mengetahui isi Hati kita. Rosulullah pun bersabda: “Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do'amu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan lengah. (HR. Ahmad)Bagaimana dengan Anda..?? Masihkah Anda menyalahkan Allah atas belum terkabulnya untaian doa- doa yang Anda panjatkan..? Intopeksi diri dan berbenahlah, bukan janji Allah yang salah. Namun kita lah yang salah... Mengapa kita belum menunaikan kewajiban- kewajiban kita sebagai seorang hamba Allah..??